Notification

×

Iklan



Iklan



Warga Negeri Suli Blokir Jalan, Protes Tiga Tahun Banjir Tanpa Solusi

Senin, 04 Agustus 2025 | Agustus 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-04T11:18:12Z

 



AMBON,iNewsUtama.com – Warga RT 40 Dusun Wonosau, Negeri Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, kembali menggelar aksi protes dengan memblokir jalan utama desa, Senin pagi (4/8). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga setelah tiga tahun berturut-turut wilayah mereka dilanda banjir tanpa ada tindakan konkret dari pemerintah.


Ketua RT 40, Louis Souissa, mengungkapkan bahwa selama tiga tahun terakhir, warga telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak pemerintah kabupaten, provinsi, DPRD, hingga Balai Sungai. Namun, keluhan tersebut tidak membuahkan hasil.

“Kami sudah kirim surat, bahkan sudah koordinasi langsung dengan pihak PUPR dan Balai Sungai. Tapi sampai hari ini, semua hanya janji. Warga sudah terlalu lama bersabar,” ujar Louis.

Menurutnya, banjir yang terjadi telah menyebabkan sedikitnya lima rumah warga mengalami kerusakan berat dan terancam hanyut. Salah satu rumah milik keluarga Masruti bahkan mengalami kerusakan parah. Warga kini menuntut ganti rugi serta perbaikan rumah yang terdampak.

“Kami tidak ingin hanya dapat bantuan sembako. Kami butuh perbaikan rumah dan saluran air yang layak,” tegas Louis.

Ia juga menyoroti penggunaan dana bencana alam yang dinilai tidak maksimal. Padahal, menurutnya, dana sebesar Rp10 hingga Rp14 juta tersedia di pemerintahan negeri, namun tidak digunakan untuk mencegah banjir susulan. Bantuan yang diterima warga sejauh ini hanya berupa sembako senilai Rp300 ribu per keluarga.

“Kami menyesalkan sikap pemerintah negeri maupun kabupaten yang terkesan tidak peduli. Harusnya alat berat sudah diturunkan sejak awal. Warga sudah muak dengan janji-janji,” tambahnya.

Aksi pemblokiran jalan ini dilakukan sebagai bentuk tekanan agar pemerintah segera mengambil tindakan. Warga mengancam, jika hingga esok pagi belum ada alat berat yang diturunkan untuk memperbaiki saluran air dan tanggul penahan banjir, maka mereka akan kembali memblokir jalan dan bahkan menutup akses jembatan dengan pengecoran beton.

“Harapan kami, jangan sampai tahun depan banjir lagi. Pemerintah harus datang, lihat langsung rumah-rumah yang rusak, dan bantu perbaikannya,” tutup Louis.

Sementara itu, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa hampir setiap tahun ada rumah yang hanyut akibat banjir. Ia berharap tahun ini pemerintah benar-benar serius dan memberikan perhatian nyata untuk wilayah mereka.

(Reporter - iNewsUtama-(Ita.U))

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update