Ambon,iNewsutama.com -- Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku, Yana Astuti, bersama rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Balai Taman Nasional Manusela (TN Manusela) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan monitoring lapangan di Pulau Seram. Kunjungan ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi terkait pekerjaan infrastruktur jalan nasional yang berada dalam kawasan konservasi(20/11/25).
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Balai didampingi oleh Kepala Seksi Preservasi Judith Wattimury, Plt. Kepala Seksi PJJ Jonas Hitijahubessy, Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku Toce Leuwol, PPK Pengawasan Cherry Tatipikalawan, serta staf teknis BPJN Maluku.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Deny Rahadi, yang menyambut baik upaya koordinatif tersebut.
Pertemuan antara BPJN Maluku dan Balai TN Manusela berfokus pada pembahasan pekerjaan penggantian Jembatan Baru Wai Besi IV, yang merupakan bagian dari ruas jalan nasional dan melewati kawasan konservasi Pulau Seram. Karena lokasi pekerjaan berada dalam kawasan lindung, proses pembangunan membutuhkan penanganan khusus agar tetap sejalan dengan ketentuan konservasi dan perlindungan ekosistem.
Dalam diskusi tersebut, kedua belah pihak membahas langkah teknis dan administratif yang harus dipenuhi, termasuk pengendalian dampak lingkungan, kesesuaian desain konstruksi dengan kondisi kawasan, serta prosedur perizinan yang berlaku.
BPJN Maluku menegaskan komitmennya untuk menjalankan pekerjaan sesuai ketentuan, menerapkan prinsip kehati-hatian, dan memastikan tidak ada aktivitas konstruksi yang mengganggu kelestarian lingkungan.
Kepala BPJN Maluku, Yana Astuti, menyampaikan apresiasi atas penerimaan dan dukungan Balai TN Manusela. “Koordinasi ini sangat penting agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Kami siap mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan pekerjaan Jembatan Baru Wai Besi IV,” ujarnya.
BPJN Maluku berkomitmen menjaga sinergi dengan Balai TN Manusela dan seluruh pemangku kepentingan lainnya agar pembangunan jalan nasional di Pulau Seram tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga tetap menjaga keberlanjutan kawasan konservasi yang bernilai tinggi.(RR)
