Ambon, iNewsUtama.com – Pemerintah Kota Ambon bersama aparat kepolisian dan TNI bergerak cepat menangani bentrokan antarwarga di kawasan Desa Hunuth/Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (19/8/2025). Dua langkah penting yang segera dilakukan adalah mengejar pelaku penikaman pelajar SMK Negeri 3 Ambon berinisial AP hingga tewas, serta membangun kembali rumah warga yang rusak.
Bentrok terjadi sekitar pukul 13.00 WIT, dipicu penikaman terhadap korban AP (18) yang terjadi 15 menit sebelumnya. Tidak terima, sekelompok warga dari Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, menyerang Hunuth. Akibatnya, 17 rumah warga terbakar, sembilan rumah dirusak, tiga bengkel, dua usaha mebel, dan tiga kios ludes dibakar massa.
Situasi mencekam membuat sebagian warga melarikan diri melalui jalur pantai menggunakan speedboat. Ketegangan baru mereda setelah 350 personel gabungan TNI-Polri, terdiri dari Brimob Polda Maluku, Polresta Ambon, dan Kodim 1504 Ambon, tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan. Kondisi dinyatakan terkendali sekitar pukul 15.30 WIT.
Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena, bersama Kapolresta Ambon Kombes Pol. Yoga Putra Prima Setyya, Dandim Pulau Ambon Letkol Inf Hari Sandra, serta sejumlah pejabat Polda Maluku turun langsung ke lokasi untuk menenangkan warga.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi dan jangan main hakim sendiri. Serahkan seluruh proses hukum kepada aparat keamanan,” tegas Wattimena.
Ia memastikan pemerintah akan segera membangun kembali rumah warga Hunuth yang terbakar. “Ada 17 rumah yang terbakar. Saya sudah koordinasi dengan Dinas PU untuk segera turun tangan membangun kembali rumah yang terdampak,” tambahnya.
Saat ini, pengungsi dari Hunuth ditampung di sejumlah lokasi, antara lain Desa Poka (99 jiwa), Gedung Serba Guna Nania (244 jiwa), Negeri Lama (85 jiwa), PLN Poka (16 jiwa), Desa Latta (50 jiwa), dan Lateri (4 jiwa). Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Imelda Tahalele, menyebut pihaknya menyiapkan makanan siap saji bagi pengungsi selama tiga hari.
Kapolda Maluku, Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto melalui Wakapolda, mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi isu-isu liar di media sosial. “Percayakan penanganan sepenuhnya kepada aparat gabungan TNI-Polri yang telah berada di lapangan,” ujarnya.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan menyesalkan peristiwa itu. Ia meminta semua pihak menjaga situasi tetap damai serta mendorong tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda aktif mencegah aksi balas dendam.
“Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan. Semua pelaku harus diproses hukum supaya ada rasa keadilan bagi korban dan menjadi pembelajaran bersama,” tegas Gubernur.