Notification

×

Iklan



Iklan



Ahmad Ady Kritik Pedas Mutasi ASN: “Dendam Politik Bupati, Gubernur Tak Konsisten!”

Rabu, 20 Agustus 2025 | Agustus 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-20T11:10:07Z



Ambon,iNewsUtama.com-- Gelombang mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus menuai sorotan tajam. Ahmad Ady selaku Ketua kordinatur lawamena / ina ama pulau gorom, mengumbar kekecewaannya atas kebijakan mutasi yang ia sebut sarat dengan dendam politik.

Menurut Ahmad, sejumlah ASN yang dituding terlibat mendukung figur politik seperti Hj. Rohani Vanath, Maja Rumahtiga (Gerindra), H. Abdullah Vanath, serta Hendrik Lewarissa (Gerindra), justru menjadi korban. Mereka dipindahkan ke pelosok negeri bahkan ada yang diancam dicopot dari jabatannya.

“Perpindahan ini bukan soal kinerja. Ini murni dendam politik Bupati Fahri Husni Alkatiri. ASN yang dianggap bagian dari Ina Ama dan Lawamena disingkirkan. Ada yang dikirim ke pelosok, bahkan ada yang terancam dipecat,” tegas Ahmad dalam rilis resminya, Rabu (20/8/2025).

Tak hanya menuding Bupati, Rustam juga menyeret nama Gubernur Maluku yang juga Ketua DPW Gerindra. Ia menilai sang gubernur bersikap plin-plan, lantaran sudah menandatangani usulan perpindahan ASN, namun belakangan justru diduga meminta Bupati agar tidak menandatangani surat tersebut.

“Apakah ini perlakuan seorang gubernur terhadap tim simpatisannya? Jujur, kami kecewa dengan sikap tidak konsisten seperti ini,” sindir Rustam.

Lebih jauh, Ahmad menyoroti dugaan campur tangan Irma Betanubun, salah satu staf ahli gubernur, yang disebut-sebut kerap memberi pengaruh negatif. Ahmad menuding Irma bahkan berani mengintervensi protokoler dengan memasukkan agenda penyerahan hadiah tambahan pada acara HUT Provinsi Maluku, 19 Agustus 2025.

 “Intervensi semacam itu berpotensi memicu ketegangan antara gubernur dan wakil gubernur. Seorang gubernur tidak boleh tunduk pada bisikan staf ahli. Bila perlu, Irma Betanubun diganti saja!” tegasnya.

Ahmad menutup kritiknya dengan peringatan keras bahwa perjuangan Ina Ama dan Lawamena adalah perjuangan politik yang sah, dan mutasi ASN yang bermotif balas dendam hanya akan mencederai demokrasi di Maluku.

“Kami berjuang di lapangan, menghadapi ancaman mutasi dan pemecatan bukan karena kepentingan pribadi, tapi karena konsistensi kami. Jangan ada lagi korban tarik-menarik politik,” tagasnya.(RUS-SLP)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update