Ambon, iNewsutama.com — Tokoh politik Seram Bagian Selatan yang juga aktivis sosial, Umar Ismail Kelihu, angkat suara menanggapi aksi demonstrasi sejumlah organisasi mahasiswa, seperti HMI, KAHMI, dan SEMMI, yang kembali turun ke jalan menuntut klarifikasi dan permintaan maaf terbuka dari Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath. Aksi ini digelar sehari setelah Vanath memberikan klarifikasi langsung kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, terkait pernyataannya yang sempat menuai polemik.
Menurut Umar, gelombang aksi tersebut tidak lagi murni gerakan moral, melainkan sarat kepentingan politik dan tendensius. Ia menilai mahasiswa justru sedang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yang ingin menjatuhkan citra Wakil Gubernur menjelang momentum politik daerah.
“Sebagai organisasi pengkaderan, adik-adik mahasiswa seharusnya lebih memahami konteks sosial, bukan justru menyebarkan ujaran kebencian yang memecah belah masyarakat Maluku,” ujar Umar dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis siang.
MUI Sudah Terima Klarifikasi, Aksi Dinilai Tak Relevan
Umar, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Komanda HAM Maluku, menegaskan bahwa MUI sebagai lembaga resmi keagamaan telah menyatakan tidak ditemukan unsur penistaan agama dalam pernyataan Vanath. Oleh karena itu, menurutnya, tidak elok jika isu ini terus dipolitisasi.
“MUI adalah lembaga tertinggi dalam urusan keagamaan. Jika MUI sudah menerima klarifikasi dan merasa puas, mengapa masih ada yang memaksakan agenda aksi?” tegasnya.
Ia bahkan menyebut bahwa upaya melaporkan Wakil Gubernur ke Direktorat Kriminal Khusus (Diskrimsus) Polda Maluku adalah tindakan yang keliru. Bila terbukti tidak ada unsur penistaan, Umar menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil langkah hukum balik terhadap oknum yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian terhadap Vanath.
Ajak Pemuda Jaga Kondusifitas Daerah
Lebih lanjut, Umar mengingatkan bahwa baik Gubernur maupun Wakil Gubernur saat ini sedang fokus membangun Maluku. Upaya membenturkan keduanya demi kepentingan politik sempit adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.
“Pak Vanath bukan orang baru dalam politik. Tidak pantas jika beliau diadu domba dengan isu-isu yang tidak relevan,” ucapnya.
Umar menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh elemen pemuda dan mahasiswa untuk bersikap bijak dan tidak terprovokasi oleh agenda tersembunyi. Ia berharap energi pemuda diarahkan pada hal-hal positif dan dialog konstruktif demi menjaga kedamaian dan stabilitas di Maluku. (Reporter Inewsutama.com)