Ambon, iNewsUtama.com – 30 Juli 2025
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pelopor Maluku akhirnya buka suara terkait kontroversi pernyataan Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath, yang menyinggung soal minuman tradisional sopi. Dalam keterangannya, DPW Pelopor menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak mengandung unsur penistaan agama sebagaimana dituduhkan oleh sejumlah pihak.
Ketua DPW Pelopor Maluku, Hidayat Warawara, dalam rilis resmi yang dikonfirmasi langsung melalui pesan WhatsApp kepada media ini, menyebut bahwa tudingan tersebut sarat muatan politik dan merupakan upaya menjatuhkan kepemimpinan Vanath bersama Gubernur Hendrik Lewarissa.
“Kami menilai ada pihak-pihak yang kecewa dan cemburu terhadap berbagai terobosan besar yang telah dicapai. Mereka mencari celah untuk menggiring opini publik demi kepentingan politik tertentu,” ujar Warawara.
Pernyataan Wakil Gubernur yang menyinggung bahwa keharaman sopi sering diabaikan karena “aturan Tuhan tidak mapan di hati manusia”, menurut sebagian pihak dianggap sebagai bentuk penodaan terhadap nilai-nilai agama. Namun menurut Warawara, pernyataan tersebut seharusnya dipahami sebagai bentuk keprihatinan moral terhadap realitas sosial yang ada.
“Ini bukan penistaan, tapi bentuk kritik sosial yang dalam. Jangan dipotong sepotong-sepotong dan dibawa ke arah provokatif,” tegasnya.
Warawara juga mengkritik sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dinilai terlalu reaktif terhadap satu pernyataan Wagub, sementara berbagai persoalan sosial lainnya terkesan diabaikan.
“MUI jangan hanya reaktif terhadap satu pernyataan Wagub. Bagaimana dengan prostitusi yang terus berjalan? Apakah itu tidak menyinggung nilai agama? Bagaimana dengan miras yang dijual bebas di toko-toko? Ini semua harusnya juga menjadi perhatian,” ujarnya menambahkan.
Menutup pernyataannya, DPW Pelopor Maluku mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi oleh isu yang bisa merusak tatanan sosial di Maluku.
“Kritik boleh, tapi jangan sampai merusak keharmonisan. Maluku butuh persatuan, bukan adu domba,” pungkas Warawara. (Reporter Inewsutama.com)