Bula,iNewsutama.com--Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Warda Rumadan, menyampaikan harapannya agar ke depan terdapat warga yang bersedia mengikuti program KB vasektomi. Hingga saat ini, belum ada satu pun pria di SBT yang menjalani prosedur kontrasepsi permanen tersebut.
Vasektomi adalah metode kontrasepsi permanen bagi pria, dilakukan dengan cara memotong atau menyumbat saluran sperma, sehingga sperma tidak dapat bercampur dengan air mani saat ejakulasi. Meskipun metode ini terbukti sangat efektif untuk mencegah kehamilan, namun di SBT masih belum ada peminat.
Menurut Warda, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi antara lain adalah masa pemulihan pasca-prosedur yang memerlukan waktu satu hingga dua minggu, serta belum tersedianya dokter spesialis vasektomi di wilayah SBT. “Sosialisasi sudah kami lakukan, tetapi karena belum ada tenaga medis yang bisa melayani vasektomi, sampai sekarang belum ada pengguna,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Warda menyampaikan harapannya agar ke depan ada setidaknya satu atau dua orang yang bersedia mengikuti pelayanan vasektomi, agar layanan ini bisa mulai tersedia di Kabupaten SBT. “Jika sudah ada yang bersedia, kami bisa mulai membangun layanan vasektomi di daerah ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung persoalan stunting di wilayah SBT. Berdasarkan data tahun 2025, terdapat 77 kasus stunting yang tersebar di empat kecamatan, yakni Gorom Timur, Pulau Gorom, Werinama, dan Bula Barat. Warda berharap angka ini dapat terus ditekan melalui upaya terpadu lintas sektor.
“Kami berharap ke depan angka stunting di SBT terus menurun melalui edukasi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” pungkasnya.
(MHY – Reporter iNewsutama.com)
