Ambon,iNewsUtama.com--Anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Eroll daCosta, menyoroti persoalan banjir yang dialami warga di kawasan RT 05/RW 12 (Ferry Patiplohi) dan RT 003/RW 12 (Yunius) pasca pengembangan fasilitas Universitas Pattimura (Unpatti).
Menurutnya, pembangunan kampus tersebut berdampak langsung pada masyarakat sekitar, karena sistem pembuangan air tidak ditata dengan baik. Aliran air yang seharusnya mengalir melalui gorong-gorong di sekitar pasar buah dan bermuara ke pantai justru meluap ke pemukiman warga.
“Akibatnya, pagar sepanjang kurang lebih 12 meter rusak, air masuk ke rumah-rumah warga, dan ketinggiannya cukup mengkhawatirkan pada malam kejadian itu,” jelas daCosta usai melakukan kunjungan lapangan.
Ia menegaskan bahwa masyarakat mendukung pembangunan Unpatti, namun dampak negatif seperti banjir tidak boleh dibiarkan berulang tiap tahun. Karena itu, pihaknya mendorong adanya rapat bersama pemerintah negeri, warga, Balai Cipta Karya, Dinas PU Kota, bahkan hingga tingkat provinsi jika memang tanggung jawabnya ada di sana.
“Komisi I akan kawal dan dorong persoalan ini sampai tuntas. Kami akan lakukan on the spot bersama pihak terkait agar ada solusi permanen. Jangan sampai masyarakat jadi korban setiap musim hujan,” tegasnya.
Masyarakat setempat berharap pemerintah serius menangani masalah drainase agar mereka bisa hidup tenang tanpa dihantui ancaman banjir, meski berada di lingkar pembangunan kampus terbesar di Maluku itu. (Ita.U)