Notification

×

Iklan



Iklan



Oknum Dosen Unpatti Diduga Tipu Warga Puluhan Juta, Aktivis Desak Polisi Bertindak Tegas

Minggu, 05 Oktober 2025 | Oktober 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-08T12:06:06Z



Ambon, iNewsUtama.com – Seorang oknum dosen Universitas Pattimura Ambon, Berty Wairisal, diduga terlibat dalam kasus penipuan proyek fiktif yang merugikan seorang warga bernama Hartini hingga puluhan juta rupiah.



Kasus ini bermula dari tawaran proyek air bersih yang dijanjikan oleh seorang bernama Umar kepada korban. Hartini diminta menyerahkan uang muka Rp100 juta agar proses tender proyek berjalan lancar. Namun, korban hanya mampu memberikan Rp60 juta, yang kemudian diserahkan pada 23 Oktober 2023 di salah satu kafe di Ambon. Penyerahan tersebut turut dihadiri Umar, Berty Wairisal, dan Haris Pelata yang diketahui merupakan anggota polisi.

Dalam keterangannya kepada iNews Utama, Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 18.05 WIT, Hartini mengaku telah menyerahkan total uang Rp85 juta, namun proyek yang dijanjikan tak pernah terealisasi. “Saya sudah lapor resmi ke Polresta Ambon sejak 15 September 2025 dengan nomor LP/B/502/IX/2025/SPKT POLRESTA AMBON/POLDA MALUKU. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan soal ganti rugi maupun tindak lanjut hukum,” ujar Hartini.

Menanggapi kasus ini, Ketua LSM Jamak Maluku, Baharudin Kelutur, mengecam keras tindakan tersebut. “Ini penipuan berkedok proyek fiktif. Apalagi pelakunya seorang dosen yang tugasnya mendidik generasi muda. Perbuatan ini sangat memalukan. Dosen kok jadi tukang tipu,” tegas Baharudin.

Ia juga mendesak Kapolda Maluku dan Kapolresta Ambon bersikap tegas, termasuk terhadap oknum polisi yang diduga ikut terlibat. “Kalau tidak ada tindakan, kami siap turun aksi untuk menuntut pencopotan dan penangkapan kedua oknum tersebut,” tambahnya.

Selain itu, Baharudin menilai Universitas Pattimura juga perlu mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Berty Wairisal agar nama baik kampus tidak tercoreng akibat ulah oknum dosennya.

Kasus ini kini menjadi sorotan publik, dan masyarakat menanti keseriusan aparat kepolisian serta pihak kampus dalam menindaklanjuti dugaan penipuan yang menyeret akademisi sekaligus aparat penegak hukum.(RUS-SLP)


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update