AMBON,iNewsutama.com - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia Prof. Dr. Fauzan, menyampaikan tausiah dihadapan para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku (UNIMKU) dan seluruh civitas akademika UNIMKU Ambon, Maluku
Pelaksanaan tausiah yang diberikan oleh Prof. Dr. Fauzan, berlangsung di Aula SMK Muhammadiyah wara, Ambon. Minggu, (23/2)
Prof. Dr. Fauzan, menekankan pentingnya tausiah ini sebagai sarana untuk membangun sinergi dan kolaborasi antar pimpinan di kampus di Wilayah Maluku.
Hal ini disampaikan dalam sebuah acara silaturahmi dan sekaligus menyampaikan tausiah tentang pendidikan di Maluku dan Indonesia pada umumnya.
Menurut Prof. Fauzan, tausiah memiliki peran strategis dalam mempererat hubungan antar pemimpin kampus di Maluku.
"Tausiah bukan sekedar ritual atau tradisi, tetapi juga menjadi medium penting untuk menyampaikan nilai-nilai yang inklusif, membangun rasa persaudaraan, kebersamaan, dan mendorong kerja sama antar perguruan tinggi," Ungkap Prof. Dr. Fauzan, wakil menteri pendidikan tinggi sains dan teknologi.
Ia pun mengatakan, kolaborasi antar kampus sangat penting untuk menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Dengan semangat bekerja sama, kampus-kampus di Maluku dapat saling berbagi sumber daya, pengalaman, dan inovasi demi meningkatkan mutu pendidikan di bumi para raja-raja ini.
"Tidak hanya untuk pengembangan akademik, tetapi juga untuk menciptakan atmosfer harmonis yang memungkinkan kampus-kampus di Maluku menjadi pusat peradaban dan kemajuan," Ujar Prof. Fauzan.
Ia juga mengapresiasi berbagai inisiatif yang telah dilakukan beberapa kampus di Maluku dalam memperkuat jaringan kerja sama. Namun, ia pun menekankan bahwa upaya tersebut perlu ditingkatkan melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan didukung oleh komunikasi yang efektif antar pimpinan.
Prof. Fauzan, menambahkan, tentu dengan kehadiran Rektor Prof. M. Haris Al Fadhat, di Universitas Muhammadiyah Maluku ini sebagai energi baru bagi kemajuan Universitas Muhammadiyah Maluku. "Ucap mantan rektor universitas Muhammadiyah Malang itu.
Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, keterbatasan yang ada harus dianggap sebagai bagian dari proses pembangunan, bukan sebagai hambatan. "Kata Prof. Fauzan.
“Kondisi kekurangan yang ada adalah bagian dari proses. Jangan mengeluh atau berpikir negatif karena itu hanya akan menghasilkan energi negatif. Sebaliknya, kita harus membangun dengan energi positif,” terang Wamen.
Semangat kolaborasi itu penting, agar kita bisa membawa Maluku menjadi salah satu pusat pendidikan yang unggul di Indonesia. tutur Prof. Fauzan.
Untuk diketahui, dalam kesempatan itu, turut hadir rektor Unpatti Prof. Fredy Lewakabessy, Setda Maluku Sadali Le, rektor Unimku Prof. M. Haris Al Fadhat, Moh.Taib Hansouw ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku, Dr. Djalaludin Salampessy, Dr. Rustam Tawari warek IV Unpatti, dan seluruh warga Muhammadiyah Maluku. (*)