Jakarta,iNew Utama.com – Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Lebanon, termasuk pinggiran selatan Beirut, Ghobeiry, dan beberapa kawasan di Lebanon selatan. Serangan ini menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai sembilan lainnya, seperti dilaporkan Kantor Berita Nasional Lebanon dan Al Jazeera pada Jumat (15/11).
Serangan udara terbaru ini menghantam lingkungan Burj al-Barajneh dan Ghobeiry di pinggiran ibu kota Beirut. Di kota Ain Qana, Lebanon selatan, serangan udara Israel menewaskan satu keluarga yang terdiri atas lima orang. Korban termasuk Ni'mat Allah Hussein Malah, istrinya, dan tiga anak mereka. Rumah keluarga ini dilaporkan hancur total akibat serangan.
Tak hanya itu, serangan juga dilaporkan terjadi di beberapa kota lainnya, termasuk Rmadiyeh, Jebchit, al-Shaitiya, Jouaiya, dan Khirbet Selm, yang seluruhnya berada di wilayah selatan Lebanon.
Sebelum serangan di Beirut selatan, sebuah pesawat nirawak Israel menyerang kota Tyre, menewaskan tiga orang dan melukai sembilan lainnya. Serangan di distrik al-Zira, Tyre, tersebut menghancurkan kawasan permukiman dan menyebabkan kerusakan parah. Tim penyelamat, dibantu militer Lebanon, terus mencari korban hilang di lokasi kejadian.
Konflik antara Israel dan Hizbullah kembali memanas sejak September lalu. Serangan udara Israel tidak hanya menargetkan fasilitas strategis tetapi juga membunuh sejumlah pemimpin dan komandan Hizbullah. Serangan tersebut memicu balasan dari Hizbullah berupa tembakan rudal dan roket ke wilayah Israel.
Pada awal Oktober, Israel melancarkan invasi darat dan melakukan penembakan di berbagai fasilitas sipil di Lebanon. Serangan juga merusak sejumlah properti milik pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) yang berbasis di Lebanon.
Hingga kini, laporan menyebutkan lebih dari 1.500 orang tewas akibat serangan Israel di Lebanon, yang sebagian besar merupakan warga sipil.
Serangan udara terbaru ini kembali memperburuk situasi kemanusiaan di Lebanon. Wilayah Tyre, yang sebelumnya dihuni oleh sekitar 50.000 orang dari berbagai latar belakang agama, kini porak poranda. Tim penyelamat terus berjuang untuk mengevakuasi korban dari puing-puing bangunan.
Sementara itu, eskalasi kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon masih berlangsung, dengan kedua belah pihak saling melancarkan serangan balasan. Komunitas internasional terus menyerukan penghentian kekerasan dan meminta Israel menghentikan serangan terhadap fasilitas sipil di Lebanon.(NET)