Notification

×

Iklan



Iklan



Kader HMI UIN AMSA Ambon Dibacok Brutal di Lorong Putri — Keluarga Ultimatum Kapolda Maluku: “Tangkap Pelaku Dalam 24 Jam!”

Selasa, 18 November 2025 | November 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-19T04:36:54Z

 



Ambon,iNewsUtama.com Kota Ambon kembali diguncang aksi kekerasan yang mengejutkan publik. Seorang kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UIN AMSA Ambon, Ozi Rumain, menjadi korban pembacokan sadis di Lorong Putri, Kecamatan Sirimau, pada malam Selasa (18/11).

Korban yang saat itu pulang bersama enam rekannya — mayoritas mahasiswa asal Tual dan Seram — tiba-tiba dicegat dan dikepung sekelompok pria tak dikenal. Tanpa banyak bicara, para pelaku langsung menyerang menggunakan suitir loring, senjata tajam sejenis parang yang biasa dipakai untuk melukai secara mematikan.

Serangan membabi buta itu membuat Ozi mengalami luka mengerikan. Kepalanya retak, tangan dan tubuhnya penuh luka sabetan, dan hingga kini korban masih terbaring lemah menunggu operasi besar di rumah sakit.

“Kondisinya sangat kritis. Luka di kepala sangat parah,” ungkap salah satu anggota keluarga.

Pihak keluarga mengaku telah melaporkan kasus ini secara resmi ke Polresta Ambon dan Polda Maluku. Namun mereka menegaskan, pelaku yang masih berkeliaran sangat membahayakan masyarakat.

“Kami meminta Kapolda Maluku turun tangan langsung. Kalau dalam 24 jam pelaku tidak ditangkap, keluarga akan bertindak sendiri,” tegas perwakilan keluarga, penuh emosi.

Mereka mendesak agar penyelidikan diprioritaskan mengingat kekejaman pelaku dan kondisi korban yang semakin kritis.

Desakan keras juga datang dari internal HMI. Mereka menilai penanganan aparat terlalu lambat dan tidak sesuai standar kasus penganiayaan berat.

“Kader kami sedang berjuang di meja operasi. Jika dalam 24 jam pelaku belum ditangkap, ribuan kader HMI dan mahasiswa UIN AMSA Ambon akan mengepung Polda Maluku,” ujar salah satu senior HMI.

Ancaman mobilisasi besar-besaran itu disebut sebagai bentuk protes atas dugaan kelalaian aparat dalam menangani kasus yang dianggap sebagai upaya pembunuhan.

Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat menanti langkah cepat kepolisian. Aksi brutal di tengah kota ini memicu kecaman dan kekhawatiran luas, terutama karena pelakunya masih bebas berkeliaran.

Kasus ini diprediksi akan terus menjadi sorotan publik, mengingat tekanan besar dari keluarga korban, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan.(RUS-iNewsUtama)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update