Ambon,iNewsUtama-- Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku menggelar unjuk rasa di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku terkait proyek lapangan tenis di gedung Sport Hall Karang Panjang Ambon senilai Rp1 miliar, Rabu (1/10).
Koordinator aksi, Kaimudin Laitupa menuturkan pekerjaan proyek lapangan tenis di gedung sport hall, Kompleks Mandala Remaja Karang Panjang Ambon milik Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku senilai Rp1 miliar diduga syarat korupsi.
Proyek itu bersumber dari APBD Provinsi Maluku Tahun 2023. Proyek itu dikerjakan oleh CV Pelangi Jaya dengan nilai kontrak Rp1.100.000.000.00.
Dari data yang dihimpun pemuda LIRA Maluku sempat terjadi mark up anggaran pada pekerjaan proyek lapangan tenis gedung Sport Hall senilai Rp1.550.000.000.00 tahun 2023 dengan perusahaan Nusantara Jaya CV.
Ia lantas mendesak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku segera melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Maluku Sandi Wattimena. Lapangan tenis di sport hall yang diperuntukan untuk kemajuan sumber daya olahraga di Maluku diduga mark up.
"Kami meminta Ditreskrimsus segera periksa Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, saudara Sandi Wattimena terkait proyek ini,"ujarnya disela-sela aksi unjuk rasa, Rabu (1/10).
Ia bilang Kadispora Maluku Sandi Wattimena segera dipanggil dan diperiksa pasalnya proyek lapangan tenis di gedung sport hall diduga Mark up. Untuk itu, kata dia polisi segera melakukan penyelidikan.
Tak hanya itu, mereka meminta Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa segera mengevaluasi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sandi Wattimena. Mereka meminta sang Gubernur mencopot Sandi dari jabatan kepala dinas.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Sandi Wattimena hanya tertawa setelah mengetahui aksi unjuk rasa yang digelar LIRA Maluku hanya berjumlah lima orang.
"Demo hanya lima orang,"ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (1/10).
Ia bilang aksi itu terkait proyek pekerjaaan Lapangan Tenis Sport Hall di kawasan karang panjang Ambon. Namun, ia hanya mengatakan pihaknya tetap akan bertanggungjawab.
"Mereka demo terkait pekerjaan Lapangan Tenis dan Sport Hall. Pada prinsipnya kami pertanggung jawaban saja,"pungkasnya.(RUS/SLP)