Notification

×

Iklan



Iklan



Warga Marsela Demo Satker Franky Matayane Soal Proyek Air Bersih Rp12 Miliar Tak Kunjung Tuntas

Selasa, 30 September 2025 | September 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-01T06:48:02Z




Ambon,iNewsUtama--Warga terluar Maluku di Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku menggelar aksi unjuk rasa di Gedung BWS Di Wilayah Maluku, Rabu (1/10).

Mereka memprotes terkait proyek air bersih yang diperuntukan untuk kebutuhan warga di Pulau Marsela senilai Rp12 miliar yang tak kunjung tuntas alias tidak dinikmati oleh warga. 

Warga yang menggelar aksi sempat geram kala aksi mereka tak didengar oleh pimpinan Balai sungai ( BWS )  dalam hal ini Satker empat yang membidangi air bersih bernama Franky Matayane. 

Aksi pun terlibat kericuhan antar satpam dengan pedemo. Mereka sempat melompati pagar agar bisa masuk ke halaman kantor. Mereka marah karena proyek air bersih di Marsela Kabupaten Maluku Barat Daya yang menelan anggaran senilai belasan miliar tidak tuntas dikerjakan dengan baik.

Namun, mereka sempat dihalangi satpam dan polisi yang bertugas menjaga jalannya aksi. 

Mereka mendesak satker empat BWS Wilayah Maluku Franki Matayane bertanggungjawab atas proyek tersebut. Mereka menduga proyek itu dikorupsi sehingga air bersih yang menelan anggaran belasan miliar tak bisa difungsikan. 

Koordinator Aksi, Salim Rumakefin menuturkan sudah hampir setahun proyek air bersih tidak dinikmati oleh warga. Warga mengeluh air bersih masih sulit. 

"Tujuan untuk membangun sumber daya air untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya, anggaran sebesar Rp12 miliar,"ujarnya disela-sela aksi, Rabu (1/10). 

Franky Matayane, kata Salim segera diusut karena mengabaikan program presiden Prabowo Subianto terkait penikmatan air bersih. Salim lantas mendesak aparat kepolisian Polda Maluku dan Kejaksaan Tinggi Maluku segera mengusut tuntas proyek air bersih yang tertangani oleh Satker Franky Matayane. 

"Kami minta Polda Maluku dan Kejaksaan Tinggi Maluku untuk melakukan penyelidikan terkait proyek yang ada di MBD sana, karena air merupakan kebutuhan masyarakat,"ujarnya. 

Tak hanya itu, Salim juga meminta Kementerian PUPR segera mencopot Satker empat Franky dari jabatannya lantaran tidak bekerja untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat di luar Maluku. 

"Kami juga minta kepada kementerian PUPR agar menggantikan satker bernama Franky,"pungkasnya. 

Terpisah, Satker empat BWS Wilayah Maluku, Franky Matayane yang dikonfirmasi tak memberikan respons terkait aksi unjuk protes warga terluar  Maluku yang mendiami Pulau Marsela terkait proyek air bersih senilai Rp12 miliar yang tak kunjung dinikmati warga.(SLP)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update