Ambon,iNewsUtama.com--MTs Negeri Ambon menunjukkan komitmen kuat dalam membentuk generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan tahan terhadap pengaruh negatif era digital. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) yang digelar sejak 14 hingga 17 Juli 2025.
Tak sekadar mengenalkan lingkungan madrasah kepada para siswa baru, kegiatan MATSAMA kali ini juga melibatkan berbagai pihak eksternal. Kepala MTs Negeri Ambon, Riyadi Kamis, S.Ag., M.MPd, mengatakan bahwa tahun ini madrasah menggandeng Polres Ambon, instansi kesehatan, dan sejumlah mitra lain untuk memberikan penyuluhan dan edukasi langsung kepada siswa.
“Tahun ini kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal madrasah, tetapi juga mendapat edukasi nyata tentang bahaya bullying, narkoba, serta penggunaan smartphone yang bijak,” ujar Riyadi.
Pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, MTs Negeri Ambon resmi menerapkan program digitalisasi madrasah. Siswa kini mendapat fasilitas Wi-Fi gratis, namun tetap dalam pengawasan ketat. Riyadi menegaskan bahwa penggunaan smartphone di lingkungan madrasah diawasi secara ketat untuk memastikan hanya digunakan dalam konteks pembelajaran.
“Kalau ketahuan pakai HP hanya untuk main game, langsung SP1. Dua kali pelanggaran, kita minta orang tua cari sekolah lain,” tegasnya.
Pihak madrasah juga mengimbau orang tua agar tidak sembarangan memberikan pulsa atau paket data, kecuali untuk keperluan belajar. Semua aktivitas pembelajaran daring kini sudah difasilitasi oleh pihak sekolah.
“Kalau anak minta paket data, pastikan tujuannya jelas. Jangan sampai dipakai untuk hal negatif,” tambah Riyadi.
Dalam waktu dekat, madrasah akan menerima kunjungan dari tim Polres Ambon yang akan memberikan edukasi bahaya narkoba, termasuk jenis-jenis yang umum disalahgunakan oleh remaja, seperti lem aibon dan zat adiktif lainnya.
“Kami sadar guru tidak bisa mengawasi semuanya. Karena itu kami buka ruang kerjasama dengan pihak luar agar siswa terlindungi dan teredukasi,” kata Riyadi.
MTs Negeri Ambon juga telah menerapkan sistem disiplin ketat dengan SOP dan tata tertib jelas, termasuk pemberian sanksi hingga denda sosial yang digunakan kembali untuk mendukung fasilitas siswa.
“Ini bukan soal uang, tapi komitmen bersama orang tua agar anak benar-benar diarahkan,” jelasnya.
Langkah inovatif dan tegas ini mendapat apresiasi luas dari para orang tua siswa. MTs Negeri Ambon kini dinilai sebagai madrasah percontohan berbasis teknologi dan karakter di wilayah Maluku.(iTa/U)