Notification

×

Iklan

Iklan

Banyak Permasalahan, Gubernur Maluku didesak Tutup Permanen Gunung Botak

Rabu, 18 Juni 2025 | Juni 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-18T11:24:09Z

 



Ambon, iNewsUtama.com Di tengah kerusakan lingkungan yang semakin parah dan potensi konflik sosial yang terus mengintai, aktivitas tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru, kembali disorot publik. Wakil Ketua DPD KNPI Maluku, M. Iqbal Sowakil, menilai Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, terlalu pasif dan cenderung membiarkan permasalahan ini terus berlarut-larut.

“Gunung Botak ini bukan hanya tambang emas, tapi sumber masalah. Mulai dari konflik horizontal sampai kehancuran lingkungan. Sudah saatnya Gubernur bersikap tegas, bukan sekadar mengeluarkan izin koperasi tanpa solusi konkret,” tegas Iqbal saat dihubungi media ini, Rabu (18/6/2025).

Menurutnya, izin operasi untuk sepuluh koperasi yang dikeluarkan pemerintah provinsi justru berpotensi memperparah konflik, lantaran tidak dibarengi dengan pembebasan lahan secara sah. “Ini bom waktu. Suatu saat bisa saja terjadi bentrok, bahkan memakan korban,” lanjut mantan Ketua Umum HMI Cabang Ambon itu.

Iqbal juga menyinggung insiden kontainer B3 yang jatuh di Pelabuhan Namlea, menyebabkan kematian massal ikan di sekitar perairan tersebut. Ia menilai peristiwa itu sebagai bukti nyata bahwa aktivitas tambang telah mencemari lingkungan secara masif.

Tak hanya Gubernur, Iqbal juga menyindir aparat kepolisian, khususnya Polda Maluku, yang dinilai tutup mata terhadap praktik mafia tambang. “Sudah jadi rahasia umum siapa saja para bos mafia Gunung Botak itu. Tapi anehnya, sampai sekarang belum ada yang ditangkap. Apa karena mereka terlalu ‘kuat’ untuk disentuh hukum?” kritiknya tajam.

Iqbal pun memberi ultimatum kepada pemerintah dan aparat penegak hukum. Jika tuntutannya tidak diindahkan, ia mengancam akan menggelar aksi besar-besaran. “Kalau tidak segera ditutup, saya pastikan akan mobilisasi massa ke Kantor Gubernur dan Polda. Kita akan lawan pembiaran ini,” tandasnya.

Gunung Botak yang dulu jadi primadona pencari rezeki, kini perlahan berubah menjadi simbol kelumpuhan pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan menjaga keberlanjutan hidup masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Buru.(Rus/Rn)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update