Jakarta,iNewsutama.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan besar di jajaran Direksi dan Dewan Pengawas Perum Bulog. Langkah tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.
Dalam keputusan tersebut, Erick Thohir menunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. Novi Helmy Prasetya menggantikan Wahyu Suparyono yang baru saja menjabat sejak September 2024. Dengan demikian, Wahyu hanya menduduki posisi tersebut selama lima bulan.
Novi Helmy Prasetya sebelumnya dikenal sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Penunjukan ini menandai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat kepemimpinan di Perum Bulog.
Selain pergantian Direktur Utama, Erick Thohir juga memberhentikan Iryanto Hutagaol dari jabatannya sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog. Kursi tersebut kini diisi oleh Hendra Susanto yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, A Widiarso, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Wahyu Suparyono dan Iryanto Hutagaol selama masa tugas mereka. “Perum BULOG mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian Wahyu Suparyono dan Iryanto Hutagaol selama menjabat, dan menyambut baik kepemimpinan baru di bawah Direktur Utama Novi Helmy Prasetya dan Direktur Keuangan Hendra Susanto,” ujar Widiarso dalam keterangan resminya pada Sabtu (8/2).
Tidak hanya jajaran Direksi, Dewan Pengawas Perum Bulog juga mengalami perubahan signifikan. Berdasarkan SK Nomor SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, Erick Thohir mengakhiri masa jabatan Wicipto Setiadi sebagai anggota Dewan Pengawas. Posisinya kini digantikan oleh Verdianto Iskandar Bitticaca, seorang purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.
Perombakan ini diharapkan dapat membawa Perum Bulog ke arah yang lebih baik dan semakin memperkuat peran strategisnya dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Masyarakat dan pemangku kepentingan menanti langkah-langkah konkret dari kepemimpinan baru dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di sektor pangan.(NET)

