Seperti di Provinsi Maluku. Dalam beberapa tahun terakhir banyak sekali program pemerintah pusat yang disalurkan hingga ke 11 kabupaten/kota, mulai dari pembangunan jalan, jembatan, air bersih dan lain sebagainya.
Namun tak jarang juga banyak sekali proyek yang dibiayai APBN di Maluku yang mangkrak. Entah lantaran kurangnya pengawasan, atau ada yang sengaja mencari untung lebih dari berbagai proyek nasional di daerah.
Seperti preservasi jalan yang terdapat pada ruas jalan Namlea-Samalagi-Air Buaya-Teluk Bara, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku yang dikerjakan menggunakan APBN tahun anggaran 2023.
Diketahui, jalan nasional yang menghubungkan dua wilayah di Pulau Buru yakni Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan yang menjadi akses utama masyrakat itu, proses preservasinya tidak dilakukan secara maksimal.
Sangat disayangkan, tindakan perbaikan, pencegahan, dan perlambatan kerusakan pada ruas jalan tersebut, tidak dikerjakan secara maksimal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Pembantuan (SKPD-TP) dinas Pekerjaan Umum dan membawahi PPK TP-01.
Pasalnya, hampir tiga kilo meter sepanjang jalan itu, tidak ada tanda-tanda pengerjaan secara tuntas. Padahal, kegiatan ini masuk Tahun Anggaran 2023. Sesuai aturan harusnya sudah selesai dikerjakan pada Desember lalu.
Bahkan, dari penelusuran pada laman binamarga.pu.go.id, juga mendapati bahwa proyek yang dikerjakan oleh CV. BASUDARA itu memiliki nilai fantastis yaini senilai Rp 14.464.612.000,- bersumber dari APBN.
Masalah ini pun memantik perhatian sejumlah pihak, termasuk para pengamat Ekonomi dan Transportasi. Menurut mereka, potensi kerugian negara dari proyek tersebut bisa mencapai Rp 6 sampai dengan Rp 7 Milyar.
"Karena, di dalamnya nanti mencakup hotmix (pengaspalan) dan pengerjaan timbunan bahu jalan. Bayangkan saja, berapa harga akumulasi dari Aspal, dan bahan-bahan lainnya,”kata pengamat yang enggan namanya dipublis itu.
Menurutnya, pihaknya bersama para pengamat transportasi serta pegiat anti korupsi menaruh atensi penuh terhadap proyek yang dapat menimbulkan kerugian negara seperti dimaksudkan.
Olehnya itu, mereka membuka ruang bagi siapa saja untuk bersama membentuk tim investigasi di Pulai Buru terkait proyek preservasi itu. “Tim kita juga sedang melakukan investigasi lanjutan,”tutupnya.(@)