Notification

×

Iklan



Iklan



Program Makan Bergizi di SD Negeri 32 Masih Jadi Perhatian, Koordinator: “Anak Lebih Butuh Seragam dan Alat Tulis”

Selasa, 23 September 2025 | September 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-24T05:07:16Z

Ambon,iNEWS UTAMA--Program Makan Bergizi (MBG) yang baru berjalan sekitar tiga minggu di SD Negeri 32 mendapat sorotan dari koordinator sekolah, Hamsia Mony. Dalam wawancara yang berlangsung di ruang kerjanya pada Rabu (24/9) pukul 11.12 WIT, Hamsia mengungkapkan sejumlah manfaat sekaligus tantangan dari program tersebut.

Menurutnya, meski kehadiran makanan bergizi sangat membantu anak-anak yang berasal dari keluarga dengan pendapatan terbatas, ada pertimbangan lain yang tidak kalah penting.

“Kalau menurut saya, anak-anak juga butuh seragam, buku, dan alat tulis. Jadi, mungkin anggaran program ini bisa dialihkan sebagian untuk kebutuhan itu. Karena saat belajar, kalau anak sudah kenyang tapi tidak punya perlengkapan sekolah yang memadai, konsentrasi juga tetap terganggu,” jelasnya.

Hamsia tidak menampik adanya dampak positif program ini. Anak-anak mendapat asupan buah dan lauk bergizi setiap hari. Hal ini membantu mereka yang di rumah kerap kekurangan makanan sehat.

“Ada anak-anak yang jarang dapat buah di rumah, di sini mereka bisa makan setiap hari. Itu bagus untuk menunjang proses belajar,” ujarnya.

Meski begitu, bukan tanpa hambatan. Sejumlah siswa disebut masih sulit menerima menu tertentu, khususnya ikan.

“Banyak anak SD yang kurang suka ikan. Mereka lebih suka ayam goreng atau lalapan. Jadi kadang makanan tersisa,” ungkapnya.

Selain itu, guru juga harus membagi waktu antara kegiatan belajar mengajar dan mengurus distribusi makanan.

Menanggapi isu yang sempat viral di beberapa sekolah lain terkait keracunan, Hamsia memastikan sejauh ini tidak ada masalah di SD Negeri 32.

“Kami selalu cek makanan lebih dulu sebelum dibagikan. Kalau ada yang kurang layak, langsung ditahan. Selama ini aman, hanya ada satu siswa yang sempat mual, tapi itu karena penyakit bawaan, bukan dari makanan,” tegasnya.

Hamsia menekankan pentingnya evaluasi menu agar sesuai dengan selera anak-anak SD. Ia berharap program ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga benar-benar meningkatkan semangat belajar.

“Anak-anak perlu makanan yang sesuai dengan perut dan kesukaan mereka. Kalau porsinya pas dan menunya mereka suka, pasti tidak ada sisa,” pungkasnya.

Program MBG di SD Negeri 32 hingga kini diikuti 240 siswa dan terus dievaluasi untuk memastikan manfaatnya maksimal bagi peserta didik. (Ita.U)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update