Jakarta,iNews Utama.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan tajam. Puluhan siswa dilaporkan mengalami keracunan massal usai mengonsumsi paket makanan dari program unggulan pemerintah tersebut. Insiden ini bukan hanya soal teknis distribusi, tetapi menguak persoalan serius terkait tata kelola dan akuntabilitas anggaran.
Praktisi hukum Aswan Kelian menilai kejadian ini tidak bisa dianggap sepele. Ia menuding Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan fungsi pengawasan, sehingga keselamatan anak-anak dipertaruhkan.
“Pengawasan yang buruk membahayakan kesehatan anak-anak. Selain itu, ada dugaan kuat permainan proyek dalam pelaksanaan MBG yang harus segera diusut. Pimpinan BGN harus diganti,” tegas Aswan, Kamis (25/09/2025).
Aswan menilai, program yang semestinya menyehatkan justru menciptakan korban. Hal ini dianggap mencederai misi pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Sorotan makin tajam ketika Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi, mengingatkan bahwa anggaran MBG yang mencapai triliunan rupiah harus dikelola secara transparan.
“Anggaran MBG itu sangat besar. Kalau sampai terjadi keracunan, ini bukan sekadar soal teknis distribusi, tapi juga soal akuntabilitas. Saya akan mendorong audit menyeluruh agar publik tahu uang negara dipakai dengan benar,” kata Purbaya.
Namun, Aswan meragukan langkah audit jika hanya sebatas formalitas. Ia khawatir dana jumbo MBG dijadikan bancakan oleh oknum pejabat di BGN.
“Pernyataan Menkeu benar adanya. Tapi jangan berhenti di wacana audit. Kalau pengawasan lemah, anggaran sebesar itu bisa jadi ladang bancakan. Inilah kenapa pimpinan BGN harus segera diganti,” tegasnya.
Hingga kini, kasus keracunan MBG masih dalam penyelidikan aparat. Di sisi lain, kelompok masyarakat sipil mulai mendesak adanya audit independen terhadap proyek MBG, terutama menyangkut pengadaan hingga distribusi makanan.
Publik menuntut jawaban: apakah tragedi keracunan ini sekadar kelalaian teknis, atau justru puncak gunung es dari dugaan bancakan anggaran triliunan rupiah yang terselubung di balik program bergizi gratis?(SLP)