Notification

×

Iklan



Iklan



Polda Maluku Fasilitasi Perdamaian Hunuth–Hitu, Proses Hukum Tetap Berjalan

Kamis, 21 Agustus 2025 | Agustus 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-21T22:14:07Z

 


AMBON, iNewsUtama.com – Upaya penyelesaian konflik antara warga Desa Hunuth dan Negeri Hitu terus dilakukan. Selain penanganan hukum terhadap pelaku penikaman dan pembakaran rumah, Polda Maluku memfasilitasi mediasi perdamaian yang digelar di ruang rapat PJU Mapolda Maluku, Tantui, Kota Ambon, Kamis (21/8/2025).


Mediasi dipimpin Wakapolda Maluku Brigjen Pol. Imam Thobroni dan menghasilkan kesepakatan damai antar kedua pihak. Pertemuan ini dihadiri para pejabat utama Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon, Raja Negeri Hitu Lama, Raja Negeri Hitu Mesing, Kepala Desa Hunuth, Kepala Desa Waiheru, serta tokoh masyarakat.

Raja Negeri Hitu Lama, Salhana Pellu, menyampaikan permintaan maaf dan berkomitmen membantu perbaikan rumah warga Hunuth yang rusak. Sementara Raja Negeri Hitu Mesing, Ali Slamat, menegaskan pihaknya juga siap bergotong-royong dengan semangat pela gandong.

Kepala Desa Hunuth, Yondri Kappuw, mengapresiasi niat baik tersebut, namun menegaskan proses hukum tetap harus ditegakkan. Kepala Desa Waiheru, Usman Ely, menyoroti dampak konflik terhadap pendidikan, khususnya di SMK 3 Waiheru.

Wakapolda Imam Thobroni menegaskan pentingnya penyelesaian damai serta mengingatkan agar konflik personal tidak dibawa ke ranah kelompok. Ia juga menekankan nilai pela gandong sebagai identitas Maluku dalam menjaga perdamaian.

“Tidak ada yang menang dalam konflik sosial. Yang menang jadi abu, yang kalah jadi arang,” tegasnya.

Dari sisi hukum, Polda Maluku memastikan proses penyelidikan terhadap pelaku pembakaran rumah terus berjalan. Kapolresta Ambon Kombes Pol. Yoga Putra Prima Setyya mengatakan, penyidik masih mengumpulkan bukti, saksi, dan rekaman video terkait.

Pasca bentrokan, Wakapolda juga mendatangi SMK Negeri 3 Ambon yang kerap terlibat tawuran. Ia menegaskan langkah tegas akan diambil, termasuk mengeluarkan pelajar yang kembali terlibat dalam aksi kekerasan.

“Dengan tindakan tegas ini diharapkan dapat mencegah terulangnya kasus serupa,” ujarnya.

Bentrokan yang dipicu meninggalnya seorang siswa SMK Negeri 3 asal Hitu, Afdal Pellu, pada Selasa (19/8/2025) itu mengakibatkan 17 rumah di Hunuth terbakar, sembilan rumah dirusak, sejumlah kios, bengkel, mebel, dan balai pertemuan desa hangus, serta memaksa lebih dari 700 warga mengungsi.(RUS)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update