SBB, Maluku – iNewsutama.com | Selasa, 8 Juli 2025
Serangkaian gempa bumi yang mengguncang Kecamatan Amalatu sejak 22 Juni 2025—terutama dua lindu berkekuatan 4,9 SR pada 22 Juni dan 4 Juli—menyebabkan kerusakan ratusan rumah dan memunculkan kecemasan di kalangan warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mencatat hingga kini:
- Desa Latu, Rumah rusak 233, KK mengungsi 3
- Desa Hualoy, Rumah rusak 244, KK mengungsi 0
- Desa Tomalehu, Rumah rusak 17 KK mengungsi 0
- Desa Tala, Rumah rusak 5, KK mengungsi 0
- Desa Rumahkay, Rumah rusak 10, KK mengungsi 0
- Desa Seriholo (pendataan)
*Data sementara; pendataan masih berlangsung.
Langkah Tanggap Darurat
Sejak gempa pertama, BPBD SBB melakukan:
-
Asesmen & Pendataan Kerusakan – 23 Juni
-
Pelaporan ke BNPB & BPBD Provinsi Maluku – 24 Juni
-
Koordinasi OPD Terkait – 25 Juni
-
Distribusi Bantuan Logistik & Lanjutan Pendataan – 26 Juni
-
Pendirian Tenda Pengungsian & Pemantauan – 29–30 Juni
-
Koordinasi Intensif bersama Tim BNPB di Lapangan – 30 Juni–4 Juli
-
Penyerahan Bantuan Logistik BNPB – 4 Juli
-
Pendirian Tenda Tambahan – 5 Juli
Kebutuhan mendesak yang masih teridentifikasi ialah terpal dan tenda tambahan untuk warga terdampak.
Upaya Mitigasi Berkelanjutan
-
Sosialisasi & Mitigasi Gempa oleh PVMBG
Direncanakan 8 Juli 2025 untuk memberikan pemahaman risiko seismik dan tata cara evakuasi. -
Program KATANA (Keluarga Tangguh Bencana)
Pelatihan kesiapsiagaan telah digelar pada 10 September 2024 di tujuh desa Kecamatan Amalatu; materi meliputi peta evakuasi, pertolongan pertama, dan simulasi gempa–tsunami. -
Penguatan Infrastruktur
Pemkab SBB dan BNPB tengah memetakan kebutuhan pembangunan jembatan serta hunian sementara tahan gempa sebagai bagian dari rencana rehabilitasi–rekonstruksi.
Kecemasan Warga dan Upaya Pemulihan
Sejarah tsunami di kawasan ini membuat gempa berulang memicu trauma kolektif. BPBD menyiagakan tim psikososial guna mendampingi warga di pengungsian. Koordinasi lintas sektor—Pemda, BNPB, TNI–Polri, dan lembaga kemanusiaan—dipastikan berlanjut hingga fase pemulihan usai.
“Prioritas kami bukan hanya bantuan darurat, tetapi juga mitigasi jangka panjang agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana di masa mendatang,” ujar Kepala BPBD SBB, [Nama], Senin (8/7).
BNPB menegaskan komitmen mendukung peningkatan kapasitas lokal serta pembangunan infrastruktur tahan gempa demi meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan ekonomi–sosial masyarakat Amalatu. (Reporter Inewsutama.com)