AMBON, iNews Utama,com — Pendapatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dari sektor pajak kendaraan bermotor mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025. Peningkatan ini didorong oleh program pemutihan tunggakan pokok dan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), serta pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang dilaksanakan sejak 15 Mei hingga 31 Juli 2025.
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, yang menilai kebijakan tersebut sebagai langkah strategis dalam meringankan beban ekonomi, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, serta mendongkrak penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Maluku, Ina Wati Tahir, mengungkapkan bahwa hingga 25 Juni 2025, program ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
“Jumlah kendaraan yang melakukan daftar ulang meningkat rata-rata 43,46 persen, terutama dari wajib pajak yang telah menunggak lebih dari satu tahun,” ujarnya kepada pers.
Data Bapenda mencatat, realisasi penerimaan PKB hingga akhir Juni mencapai Rp 52,84 miliar atau 42,82 persen dari target tahunan sebesar Rp 123,38 miliar. Bahkan, realisasi bulanan terus mengalami peningkatan sejak program dimulai. Pada Mei, penerimaan mencapai Rp 9,71 miliar, dan naik menjadi Rp 9,87 miliar pada Juni—tertinggi sepanjang semester pertama tahun ini.
Sementara itu, penerimaan dari BBNKB juga mencatat capaian impresif. Hingga akhir Juni, realisasinya mencapai Rp 31,57 miliar atau 54,67 persen dari target tahunan sebesar Rp 57,76 miliar.
“Capaian ini menunjukkan bahwa sektor BBNKB bahkan telah melampaui separuh target tahunannya, didorong oleh antusiasme masyarakat terhadap program pembebasan biaya balik nama kendaraan kedua,” jelas Ina.
Menurutnya, keberhasilan program pemutihan ini bukan hanya tercermin dari meningkatnya pendapatan daerah, tetapi juga tumbuhnya kesadaran pajak masyarakat.
Namun demikian, Pemprov Maluku menegaskan bahwa upaya optimalisasi masih terus dilakukan.
“Pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, memperkuat pengawasan, dan melakukan edukasi berkelanjutan agar target tahunan dapat tercapai secara maksimal,” tutup Ina Wati Tahir.(Reporter iNews Utama-Rn)