Notification

×

Iklan

Iklan

Diteriaki Massa Aksi, Wakil Bupati SBT Teriak Balik: “Ose Bataria Sapa?”

Rabu, 11 Juni 2025 | Juni 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-11T18:27:50Z




Bula, iNewsutama.com – 11 Juni 2025
Situasi memanas terjadi saat Wakil Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena, atau yang akrab disapa Vitho, menemui massa aksi yang menggelar demonstrasi di halaman Kantor Bupati SBT, Rabu (11/6/2025) siang.

Pantauan langsung iNewsutama.com di lokasi menunjukkan Wakil Bupati keluar dari gedung kantor bupati sekitar pukul 12:00 WIT, dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP. Namun baru saja tiba di tengah massa, ia langsung mendapat bentakan dari salah satu orator, Abdul Gafur Rusunrey.

Rusunrey mendesak agar Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda), Ahmad Q. Amahoru, segera dihadirkan untuk menerima langsung tuntutan massa.

“Pak Wakil, katong minta Sekda kemari! Panggil Sekda mari naik kemari sini!” teriaknya lantang.

Tak terima dibentak, Wakil Bupati Vitho merespons dengan teriakan balik, disertai gerakan tangan menunjuk ke arah demonstran.

“Ose bataria sapa?” ujarnya dengan nada tinggi, yang dalam bahasa lokal berarti “Kau teriak siapa?”

Situasi Memanas, Aparat Langsung Meleraikan

Ketegangan itu sontak membuat suasana memanas, namun berhasil diredam oleh petugas keamanan yang bergerak cepat untuk menertibkan situasi. Meski sempat bersitegang, Vitho kemudian mengambil alih kendali suasana dengan memberikan penegasan di hadapan massa.

“Bapak-bapak, ibu-ibu, kita semua di sini ingin damai. Bicara pelan-pelan. Tidak usah membentak siapa-siapa. Tidak ada yang takut-takut di sini,” ujarnya tegas.

Tanggapi Aspirasi, Janjikan Tindak Lanjut

Setelah suasana mulai tenang, Wakil Bupati mempersilakan perwakilan massa untuk membacakan tuntutan mereka secara langsung. Usai mendengarkan, ia berjanji akan menindaklanjuti semua poin aspirasi yang disampaikan.

“Insyaallah, hari ini juga seluruh poin tuntutan akan kami tindaklanjuti,” pungkasnya.

Aksi tersebut merupakan bagian dari protes warga terhadap SK pengangkatan pejabat desa serta pemberhentian Kadis PMD SBT, yang dinilai bermasalah dan tidak mengindahkan nilai-nilai adat dan prosedur yang berlaku. (MHY - Reporter Inewsutama.com)


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update