KAIRATU, iNEWSUTAMA.COM – Semangat gotong royong yang menjadi warisan budaya masyarakat Indonesia kembali terlihat dalam kegiatan pengecoran Masjid Dusun Kelapa Dua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Minggu (20/07/2025). Kegiatan ini tak hanya melibatkan warga, tetapi juga mendapat dukungan langsung dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten SBB yang turut bergabung bersama masyarakat dalam proses pengecoran.
Sejak pagi hari, warga dari Dusun Kelapa Dua dan sekitarnya berdatangan bergiliran ke lokasi pembangunan masjid. Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan menghiasi area proyek, mencerminkan semangat kolektif masyarakat dalam membangun sarana ibadah secara mandiri.
JIS Narahaubun, selaku Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid, mengungkapkan bahwa pengecoran hari ini merupakan bagian dari tahapan lanjutan pembangunan masjid yang bersumber dari swadaya masyarakat dan bantuan dari pemerintah daerah.
Selain partisipasi warga, kegiatan ini juga disaksikan oleh sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat dari sekitar wilayah Kecamatan Kairatu. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan moral terhadap inisiatif masyarakat dalam membangun tempat ibadah yang representatif.
"Insya Allah, masjid ini akan menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan bagi masyarakat muslim di Kabupaten SBB," ungkap JIS dengan penuh harap.
Pengecoran masjid ini tak hanya menunjukkan kekompakan masyarakat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur, seperti solidaritas, kebersamaan, dan keikhlasan dalam beramal.
"Kami berharap ke depan ada tambahan bantuan dari instansi terkait maupun para dermawan agar pada tahun 2026 masjid ini sudah bisa selesai dan difungsikan untuk kegiatan ibadah," ujar Narahaubun.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan bakti massal tersebut.
"Atas nama panitia dan seluruh masyarakat Dusun Kelapa Dua, kami ucapkan terima kasih tak terhingga kepada warga dusun tetangga yang telah datang dan ikut bergotong royong. Semoga partisipasi ini dibalas oleh Allah SWT sebagai amal ibadah," tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa di tengah keterbatasan, masyarakat masih mampu bergandengan tangan membangun fasilitas ibadah secara mandiri — sebuah kontribusi nyata yang patut diapresiasi dan diteladani.(R.N)
