Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Adat Passo Gelar Aksi Tolak Eksekusi Gereja Menara Iman

Senin, 03 Februari 2025 | Februari 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-03T20:30:22Z


Ambon, iNewsutama.com – Masyarakat adat Negeri Passo bersama masyarakat adat Hatukau Batu Merah menggelar aksi unjuk rasa,Senin pagi (3/2) di depan Kantor Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) di Jalan Mayjen Panjaitan, Ambon. Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap rencana eksekusi Gereja Menara Iman yang terletak di Negeri Passo. Masyarakat adat menegaskan bahwa gereja tua tersebut merupakan warisan leluhur mereka dan bukan milik Sinode GPM.

Dalam orasi yang disampaikan saat aksi, masyarakat adat Negeri Passo menegaskan bahwa Gereja Menara Iman telah berdiri sejak tahun 1885 dan diresmikan pada masa pemerintahan Belanda pada tahun 1904. Mereka menyatakan bahwa gereja tersebut merupakan simbol sejarah dan identitas masyarakat adat Negeri Passo yang tidak boleh dieksekusi atau diambil alih oleh pihak manapun.

Salah satu perwakilan masyarakat adat menyatakan dengan tegas bahwa upaya eksekusi gereja tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat adat. “Sebagai anak-anak adat, kami dengan tegas menolak eksekusi Gereja Tua kami. Gereja ini adalah hasil jerih payah leluhur kami,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, masyarakat adat juga mengecam keras langkah Sinode GPM yang dianggap sebagai preseden buruk dalam sejarah gereja di Maluku. Menurut mereka, tindakan eksekusi rumah ibadah merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi.

Masyarakat adat Negeri Passo memperingatkan bahwa jika eksekusi tetap dilakukan, mereka tidak akan segan-segan mengambil kembali seluruh aset milik GPM yang berada di atas tanah adat mereka. Mereka juga menegaskan komitmen untuk mempertahankan penggunaan Gereja Menara Iman sebagai tempat ibadah tanpa adanya intimidasi dari pihak manapun.

Pernyataan sikap yang disampaikan dalam aksi tersebut ditandatangani oleh perwakilan Soa Koli, Soa Moni, dan Soa Rinsama dari Negeri Passo, serta mendapat dukungan penuh dari masyarakat adat Hatukau Batu Merah. Mereka juga menyebutkan bahwa pembangunan Gereja Menara Iman dianggap memiliki makna spiritual yang setara dengan pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo dalam Alkitab. Selain itu, mereka mengangkat nama Raja Rudolf Wellem Simauw sebagai tokoh yang berjasa dalam pembangunan gereja tersebut.

Masyarakat adat Negeri Passo berharap agar pihak Sinode GPM dapat membuka ruang dialog yang lebih intens dan mengedepankan penyelesaian damai guna menghindari ketegangan lebih lanjut. Mereka menegaskan bahwa jalan musyawarah adalah solusi terbaik untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya dan keharmonisan antarumat beragama di Maluku.(OLM)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update