Notification

×

Iklan

Iklan

Liliz RL Diduga Menghina Patung Pahlawan Johannes Leimena di Ambon

Sabtu, 18 Januari 2025 | Januari 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-18T15:46:58Z


Ambon,iNewsutama.com – Penyanyi Liliz RL, yang dikenal melalui lagu “Uang Merah-merah”, diduga telah menghina patung pahlawan nasional Johannes Leimena yang terletak di Bundaran Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon. Dugaan penghinaan ini terlihat dalam sebuah video berdurasi 6 menit 6 detik yang diunggah melalui akun Facebooknya, Lini Yana (Liliz RL).

Dalam video tersebut, Liliz RL terlihat menunjuk patung Johannes Leimena sambil menyebutnya sebagai “Tete Momo”. Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Ambon, Apriansa Atapary, menjelaskan bahwa istilah “Tete Momo” merujuk pada sosok hantu dalam cerita rakyat Maluku yang digambarkan sebagai figur tua yang menakutkan dan sering menculik anak-anak.

Apriansa Atapary mengecam keras tindakan Liliz RL tersebut. Menurutnya, Johannes Leimena adalah sosok yang sangat dihormati, tidak hanya oleh masyarakat Maluku, tetapi juga oleh seluruh bangsa Indonesia. “Dokter Johannes Leimena adalah pendiri dan penggagas Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Beliau adalah pahlawan nasional yang sangat cerdas, berwibawa, dan menjadi orang kepercayaan Presiden Soekarno,” tegas Atapary pada Kamis (16/1/2025).

Atapary menambahkan bahwa menyebut patung Johannes Leimena sebagai “Tete Momo” adalah tindakan yang tidak menghormati sejarah dan perjuangan bangsa. “Ini bukan hanya soal penghinaan terhadap keluarga besar Leimena, tetapi juga terhadap seluruh masyarakat Maluku dan bangsa Indonesia,” lanjutnya.

GMKI Ambon mendesak Liliz RL untuk segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas ucapannya yang dinilai tidak pantas tersebut. “Kami berharap ini menjadi pelajaran bagi semua pengguna media sosial agar lebih bijak dalam menggunakan platform ini. Jangan hanya mengejar viralitas tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain,” ujar Atapary.

Menanggapi kecaman tersebut, Liliz RL memberikan klarifikasinya. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa istilah “Tete Momo” memiliki konotasi negatif. “Orang Ambon selalu bilang-bilang ‘Tete Momo’. Saya tidak memahami artinya apa. Saya kira ‘Tete Momo’ itu semacam sebutan untuk orang tua, karena banyak orang juga sering menyebut istilah itu,” ungkapnya pada Kamis (16/1/2025).

Liliz juga menyatakan tidak mengetahui bahwa patung yang dimaksud adalah patung Pahlawan Nasional Indonesia. “Seng ada niatan atau maksud untuk mengejek. Beta seng tahu sama sekali kalau itu patung Pahlawan Nasional Indonesia. Seng sengaja juga,” jelasnya.

Meski video tersebut telah dihapus, Liliz RL kini sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya dengan Raja Negeri Ema. “Sekarang sementara berkoordinasi dengan Raja Ema terkait masalah tersebut,” tandasnya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pengguna media sosial untuk lebih berhati-hati dalam membuat dan membagikan konten, terutama yang menyangkut simbol-simbol penting dalam sejarah bangsa.(Reporter-iNewsutama)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update