Notification

×

Iklan

Iklan

Putri SBT Ungkap Kekecewaan Jadi Runner-Up Miss Beauty Nusantara 2025

Senin, 28 April 2025 | April 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-28T17:39:18Z

 



Bula, iNewsmedia.com Aida Rumain, putri asal Desa Selagur Air, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya setelah menjadi runner-up di ajang Miss Beauty Nusantara 2025, mewakili Provinsi Banten. Hal ini disampaikan Rumain dalam keterangannya di Bula, Senin (28/04/2025).

Rumain mengungkapkan, sejak awal ia sangat berharap dapat mewakili Maluku dalam ajang nasional tersebut. Namun, harapan itu pupus saat audisi, ketika dirinya tidak terpilih sebagai finalis dari Maluku. Ia bahkan sempat menawarkan diri kepada Founder Beauty Muslimah Indonesia untuk bisa tampil membawa nama daerah asalnya, namun terbentur kendala jaringan dan dukungan dari wilayah Maluku.

"Demi Allah, beta kecewa bahkan sampai menangis saat audisi karena tidak bisa menjadi finalis Provinsi Maluku. Beta hanya bawa nama finalis Banten yang berasal dari Maluku," ungkap Aida dengan penuh emosi.

Keputusan untuk mewakili Banten diambil Rumain karena pada saat itu ia berdomisili di Banten dan mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Meskipun demikian, perjalanan Aida menuju pentas nasional tidaklah mudah. Ia menghadapi berbagai kendala, terutama kurangnya dukungan pemerintah dan keterbatasan finansial untuk pendaftaran ulang.

Rumain mengaku pernah hampir menyerah, namun berkat dorongan kuat dari sang ibu, ia tetap berjuang hingga akhirnya meraih tiket emas ke tingkat nasional. Dalam perjalanan tersebut, Aida bahkan berhasil mendirikan sebuah brand bernama Putri Hijab Muslimah Indonesia (PHMI). Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Banten bagian Ekraf (Ekonomi Kreatif) dan berkolaborasi dengan PT Cipta Nusantara untuk mengembangkan berbagai event pemberdayaan perempuan muslimah.

"Saya bangga karena mampu melewati semua tantangan ini. PHMI bukan hanya brand, tapi juga wadah pemberdayaan untuk perempuan Indonesia, khususnya dari Maluku dan SBT, agar menjadi muslimah yang berdaya, berprestasi, menginspirasi, dan bertalenta," ujar Aida.

Aida juga membagikan pengalamannya saat menawarkan diri kepada Founder Beauty Muslimah Indonesia untuk membawa nama Maluku. Namun ia harus menerima kenyataan bahwa kurangnya jaringan dan dukungan dari Maluku membuatnya harus memilih mewakili Banten.

"Saat finalis lain dengan bangga membawa nama Banten sambil mempresentasikan sejarahnya, beta hanya bisa duduk diam. Hati ini sakit, tapi beta harus kuat," tambahnya.

Menutup keterangannya, Aida berpesan kepada masyarakat SBT, khususnya para orang tua, agar terus mendorong potensi pendidikan anak-anak mereka. Ia menekankan pentingnya dukungan keluarga sebagai kekuatan utama dalam meraih prestasi.

"Pemerintah daerah juga harus lebih memperhatikan anak-anak berbakat, terutama yang memiliki kendala ekonomi. Berikan fasilitas dan dukungan, karena mereka kelak akan mengharumkan nama daerah," tuturnya.

Akhirnya, Aida mengingatkan para pejuang pendidikan untuk selalu menyertakan Allah dalam setiap langkah.

"Jangan lupa selalu sangkut pautkan segala urusan kepada Allah, karena hanya Dia yang membolak-balikkan keadaan dan menentukan masa depan kita," pungkasnya.

(MHY – Reporter iNewsmedia.com)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update